1. Kapasitas dan Daya Output
Faktor utama yang mempengaruhi harga adalah kapasitas baterai dan daya output. Kapasitas baterai diukur dalam watt-jam (Wh) atau ampere-jam (Ah), dan semakin besar kapasitasnya, semakin mahal harganya. Sebagai contoh, portable power station dengan kapasitas 300Wh akan lebih murah dibandingkan dengan yang memiliki kapasitas 1000Wh atau lebih. Selain itu, daya output yang dihasilkan, biasanya diukur dalam watt (W), juga berpengaruh. Produk dengan daya output lebih tinggi, yang mampu menjalankan perangkat dengan kebutuhan listrik besar, akan memiliki harga lebih tinggi.
2. Fitur Tambahan
Fitur tambahan seperti kehadiran panel surya untuk pengisian daya, port USB-C, inverter murni (pure sine wave), dan tampilan LCD juga memengaruhi harga. Portable power station yang dilengkapi dengan panel surya bawaan cenderung lebih mahal, tetapi menawarkan keuntungan berupa pengisian daya yang lebih ramah lingkungan.
3. Merek dan Kualitas
Merek yang sudah terkenal dan memiliki reputasi baik di pasar biasanya membanderol produk mereka dengan harga lebih tinggi. Merek-merek seperti Bluetti, Jackery, dan Goal Zero dikenal dengan kualitas produk yang tahan lama dan performa yang handal, namun tentu saja harganya lebih mahal dibandingkan merek lain yang kurang dikenal.
4. Garansi dan Layanan Purna Jual
Garansi dan layanan purna jual juga berkontribusi pada penetapan harga. Produk dengan garansi panjang dan dukungan purna jual yang baik cenderung memiliki harga yang lebih tinggi karena memberikan rasa aman bagi konsumen.
Kesimpulan
Harga portable power station sangat bervariasi tergantung pada kapasitas, fitur, merek, dan layanan yang ditawarkan. Untuk mendapatkan nilai terbaik, konsumen sebaiknya mempertimbangkan kebutuhan daya listrik mereka, serta membandingkan produk dari berbagai merek dan fitur yang ditawarkan.